dear my bestfriend(s)

Sunday, December 5, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

hello my friend(s), it's been a long time ago since we've ever met

now, i just wanna say how much i miss you

as you know, i consider you all more than a family.

i feel glad when i met you all, cause it would bring me to life again.. its like my dead soul waken up again and bring me to the joy which i rarely feel nowadays.

but i feel sad when we have to go back home, because it means i have to face the reality again, which full of sadness and loneliness. but behind it, i always happy to see you happy with your own life, to listen your happiest (even saddest story), and everything.

thanks for bring me to life again, and good luck with your life too.. hope we could live happily ever after

with love,
danty

you lost me

Sunday, November 21, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

I am done, smoking gun
We've lost it all, the love is gone
She has won, now it's no fun
We've lost it all, the love is gone

And we had magic
And this is tragic
You couldn't keep your hands to yourself

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

And we tried, oh how we cried
We lost ourselves, the love has died
And though we tried you can't deny
We're left as shells, we lost the fight

And we had magic
And this is tragic
You couldn't keep your hands to yourself

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

Now I know you're sorry and we were sweet
But you chose lust when you deceived me
And you'll regret it, but it's too late
How can I ever trust you again?

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

You Lost Me,
a song by Christina Aguilera


sepeninggal kisah lalu

Monday, November 8, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

tiba-tiba saya menemukan ini, satu-satunya tulisan, atau puisi, atau apalah yang menggambarkan keadaan saya dan dirinya waktu itu. setidaknya menurut perspektif saya.

semoga dia bisa melihat, dan bisa menilai mengenai apa yang pernah saya rasakan terhadap "kami" waktu itu

here it goes..

23 Juli 2010, 11:47 PM

Tengah malam,
Begitu berarti, setidaknya bagi kita. Bagi ku, dan mudah-mudahan kamu.

Tengah malam, waktu dimana kita saling cerita, saling menunggu suara bagiku, dan getar bagimu dari perangkat seluler kita. Waktu dimana hanya tersisa kita berdua didunia kita, tanpa terlibat orang lain, dan tanpa perlu mereka tahu.

Tengah malam, sebuah waktu dimana setiap detik terasa begitu cepat. Memunculkan sebuah hasrat, dan sebuah rutinitas yang makin lama kian rakus untuk dipenuhi.

Tengah malam, waktu dimana kita seolah berperan sebagai dua insan saling mengasihi, dan kita merasa nyaman akan hal itu.
Seolah-olah itu terjadi pada sepanjang waktu.

Tengah malam, memungkinkan kita berpura-pura satu sama lain, menyembunyikan masing-masing rasa didalam diri. Entah rasa apa itu, dan entah apa tujuan dari persembunyian ini.

Padahal kita tahu, tengah malam adalah waktu dimana kita tak perlu memakai topeng, karena toh kita tak butuh peri untuk mengubah kita menjadi rupawan sebelum tengah malam. Kita tahu aku adalah upik abu, dan kamu bukanlah pangeran yang dinanti setiap putri.

Dan kita tak perlu melakukan adegan kehilangan sepatu dan sayembara untuk kembali bertemu, karena kita sudah punya tengah malam. Dunia kita.

***

tulisan ini mengingatkan saya akan detik-detik yang telah saya habiskan bersamanya, dari awal hingga saat ini. saya tidak munafik bahwa sampai saat ini saya pun masih peduli terhadapnya. walau bukan kapasitas saya lagi untuk memerdulikan atau diperdulikan olehnya.

yah, apa boleh buat. dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan. dan penyesalan pasti datang belakangan.

setidaknya pernah ada cerita tentang kami. dan mungkin akan ada lagi diwaktu mendatang, bisa juga tidak.

buat dia,
maaf dan terima kasih atas apa yang pernah terjadi. satu hal, saya tidak pernah berbohong atas apa yang saya rasakan. walaupun sampai saat ini saya tidak kunjung yakin atas apa yang kamu pernah rasakan dan katakan terhadap saya dulu, saya tidak memmungkiri bahwa kamu adalah sosok yang penting bagi kehidupan saya, dulu.

maaf jika saya sulit untuk melupakan semuanya dan bertingkah seolah-olah tidak pernah ada cerita diantara kita. tapi setidaknya saya sudah berusaha semampu saya, meminimalisir dan terus menekan ego saya saat berhadapan denganmu.

semoga kamu bahagia dengannya :)

now

Wednesday, October 13, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

i just want to..




but i can't

. . . . .

by Danty Soebandrijo | 0 comments |

halo.. saya kembali lagi

dan saat ini saya sedang....

curahan hati mahasiswi depresi

Monday, February 22, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: , ,

Hey folks..
Apa kabar? Semoga anda tidak sedang lapar karena kalau lapar… makanlah.
Oke daripada saya semakin tidak jelas kali ini saya Cuma mau berbagi keluh kesah. Keluh kesah mengenai pilihan hidup (ehm..) yang telah saya pilih.

Jadi begini saudara saudara, setahun yang lalu, tepatnya tahun 2009, saya yang notabenenya masih berstatus anak SMA kelas 3 kebingungan untuk menentukan pilihan dimana tempat yang pas untuk melanjutkan pendidikan saya. Sebenarnya saya sudah punya tujuan, saya amat sangat banget ingin sekalikuliah di FSRD ITB. Itu bisa diilang cita-cita saya semenjak kelas 1 SMA. Namun, apa perihal yang menyebabkan saya tidak jadi –bahkan ikut tes pun tidak- kuliah di ITB? Ini dikarenakan pengaruh dari keluarga saya bahwasanya saya tidak boleh kuliah diluar Jakarta. Kalopun kepepet, Cuma boleh di Yogyakarta karena disana banyak handai taulan. Yah, apa dikata.. bisa dibilang sebenarnya saya cukup terobsesi untuk masuk sana. Namun apa daya, ingin memeluk gunung tapi tanganku bunting. Beli formulirnya aja kaga boleh.. sedih memang. Walaupun sebenarnya pada USM ITB kedua kakak gue yang pertama membolehkan gue untuk ikut, namun kakak gue yang kedua lagi-lagi melarang gue dan mempengaruhi gue untuk tidak kuliah di Bandung. Emang kesannya GR banget sih, belom juga tes udah diwanti-wanti gitu. Yah, dan akhirnya aku menyerah pada argumen yang diberikan kakak kedua gue.

Selang waktu berganti, gue masih bingung. Saat teman-teman gue sudah tau dimana ia bakal kuliah nanti, gue belum terpikirkan sama sekali. Sebenarnya ada beberapa kandidat, namun itu buat formalitas saja. Mayoritas teman-teman gue pada mau masuk UI, gue pun ikut ingin masuk UI. Biar gaya aja, ngikut trend. Gitu pikir gue dulu. Lumayan buat pajangan, kan kuning-kuning mentereng gitu.. Nah, gue dengan ngasalnya pun (sedikit) berniat untuk berjuang masuk sana. Namun keberuntungan masih berpihak pada gue saat itu, gue berkali-kali ga diterima di UI. 2 kali tes untuk masuk sana (simak sama UMB) gagal gue tembus. Begitu pun rencana kuliah gue di Jogja jadi batal gara-gara ajian gue pas tes UGM kurang.

Disini, gue dirundung kecemasan. Disaat teman-teman gue sudah mendapatkan tempat kuliah, baik itu dari PMDK, simak, utul, UMB, USM ITB, dll gue tak kunjung dapat universitas. Yasudah, disitu gue mulai berpikir untuk menilik universitas non negeri. Toh dulu gue punya moto, I won’t dying for state university. Gue ga bakal berjuang secara total untuk yang emang ga gue sukai, karena emang pada dasarnya gue ikut ujian masuk PTN itu buat formalitas aja. Jujur, dari semua jurusan PTN yang gue daftar ga ada yang benar-benar jadi minat gue. Wajar kalo lo bilang gue bego, geblek, mubazir, dll.

Balik lagi, gue udah mulai mencari universitas swasta. Tekad gue, kalo gue kuliah di swasta gue mau ambil jurusan yang menadi minat gue, bukan kayak yang gue terapkan ketika daftar universitas negeri. Dan setelah pencarian yang cukup masak, gue memilih IKJ sebagai harapan gue satu-satunya. Ya, gue Cuma daftar IKJ. Gue amat sangat berharap sekali bisa masuk sana, karena bisa dibilang ini emang yang gue mau. Dan untungnya, gue keterima disana. Dan gue seneng banget karena jalan menuju cita-cita gue terbuka (untuk saat itu).

Namun, ternyata sepertinya jalan gue belum waktunya disitu. Sebelum gue tes IKJ, gue mencoba peruntungan terakhir gue di PTN. Gue daftar SNMPTN, gue udah beli formulirnya dan udah diisi juga. Pokoknya tinggal tes aja. Awalnya, gue (yang saat itu udah diterima jadi mahasiswi di IKJ) ga mau ikut tes. Ngapain, toh yang gue mau udah gue dapet. Namun, lagi-lagi gue dipengaruhi kakak gue. Dan akhirnya gue jalan ke tempat tesnya.

Sebenarnya gue di IKJ itu udah beres urusan administratifnya, tinggal masuk aja lah. Namun, selang beberapa waktu setelah tes SNMPTN, ternyata gue keterima di UI. Yah bisa dibilang gue seneng, akhirnya ada juga PTN yang mau nampung gue. Tapi Cuma sebatas itu aja. Sebenarnya gue mau ngelepas, tapi karena pengaruh dan tekanan dari beberapa pihak akhirnya gue secara terpaksa ngambil kuliah di UI yang bahkan gue ga tau apa-apa tentang jurusan yang gue pilih itu. Sedih? Banget.. Bahkan sampai sekarang gue masih menyesal atas pilihan gue. Kenapa?

Karena gue ga kunjung menemukan ketertarikan disini (jurusan gue). Bukan salah jurusannya atau siapa, ini murni kesalahan gue. Gue dulu ga mencoba berjuang seara total untuk perjuangin apa yang gue mau. Gue cenderung mengalah untuk kemauan orang lain, yang bahkan mereka bilang (secara ga langsung) bahwa gue belum mampu milih mana yang baik buat gue dan mana yang buruk. Dan gue manut-manut aja pada saat itu, padahal ini amat bertentangan sekali sama gue.

Dampaknya? Gue jadi ga punya semangat buat kuliah. Kalo ga ada jatah bolos, bisa-bisa bolos tiap hari kali gue. Gue juga jadi ga punya semangat kompetitif, ngerjain tugas seadanya, ga berusaha sama sekali untuk dapat nilai dan ilmu, bahkan gue sama sekali ga belajar untuk UTS ama UAS. Yah pokoknya gue bego banget deh kalo udah kuliah. Disini gue kacau banget, gue lebih suka ikut kegiatan kampus dibanding kuliah itu sendiri. Gue ga terlalu peduli ama nilai-nilai gue, bahkan gue ga tau mau kemana gue abis ini. Bisa dibilang gue kehilangan arah disini. Gue juga jadi menarik diri dari orang-orang dikampus, jadi agak anti sosial gitu lah walaupun ga parah kadarnya.

Semua ini karena gue kecewa atas pilihan gue sendiri, bisa dibilang gue marah ama keadaan. Kalau waktu bisa diulang, gue akan milih apa yang emang gue inginkan, bukan apa yang seharusnya gue lakukan. Karena ini, jujur, menyiksa sekali.
Gue iri sama orang-orang yang bisa kuliah sesuai dengan minatnya, dapet ip yang tinggi, rajin kuliah, dan dia bisa menjadi apa yang dia mau. Sedangkan gue, bisa dibilang semakin menjauh dari cita-cita gue. Tapi untuk meneruskan cita-cita gue sekarang pun rasanya gue ga mampu. Bahkan gue udah jarang gambar, dan mungkin bisa dibilang kemampuan gue (walaupun ga jago-jago amat) jadi ikut terkubur juga. Jadi sekarang gue benar-benar ga tau apa yang harus gue lakukan kedepannnya, karena gue benar-benar kehilangan arah.

Dan sekali lagi, gue akui, ini semua murni kesalahan gue..
memang kesannya gue childish sekali, menyalahkan keadaan. Amat sangat tidak bijak. Namun, memang gue ternyata belum sedewasa itu. Gue belum bisa perjuangin apa yang gue mau, dan ujung-ujungnya gue nurut ama kemauan orang lain yang bahkan kedepannya mereka akan melepas gue begitu aja.

i feel like i'm totally a looser now

this is how i disappear

Monday, February 15, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

halo segenap handai taulan! apa kabarnya? semoga anda disana baik-baik saja..

well, setelah sekian lama akhirnya gue memutuskan untuk kembali menorehkan sesuatu di blog tak berguna ini..

"Kemana aja lo dan?", anggaplah ada yang nanya begitu..
Jadi begini, kurang lebih sebulanan ini gue sedang dirundung masalah yang tiada habisnya. Bukan masalah juga sih, mau bilang kesibukan juga bukan. Apa ya kata yang tepat... Aha! kita sebut saja sebagai "Hal" yang tiada habisnya.. Maaf kalau semakin melenceng

Sebulanan ini, terhitung sejak terakhir kali gue ngepost tulisan yang terakhir gue sedang mendapat pelajaran-pelajaran hidup (alah..). Istilahnya, gue mengalami ups and down in a very short time.

dimulai dari minggu ke 3 januari, gue mendapat pelajaran mengenai sesuatu yang ..............
pokoknya berharga lah bagi kehidupan gue di masa yang akan datang. Dan semoga hal ini ga terulang lagi. Maaf ya ga bisa cerita, terlalu umum kalau disini. Disini, gue (hampir) kehilangan 2 buah barang gue yang berharga dan bersejarah.. Sempat sedih juga, tapi biarin lah..

Namun kemudian, keberuntungan menghinggapiku dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama, gue dapet access card 2010 New Day. Wah, daku gegap gempita gembira bahagia sekali bisa dapet access cardnya, secara acaranya GRATIS dan guest starnya ciamik-ciamik. Kerenlah pokoknya itu acara. Gue dateng bersama Resti, ya hanya kami berdua. Sepertinya dia pengganti Bejat dalam partner gue mendatangi gig-gig musik, selama Bejat menimba ilmu di Oslo.
Anyway, lanjut ke keberuntungan kedua. Gue diterima jadi anggota BEM FISIP UI 2010. Gue ditempatkan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai staf dan diamanatkan untuk menjadi SDMnya SDM. Bingung? Tanya galileo..

Namun, kesialan kembali melanda diriku ini. Jadi, entah karena kecapekan dan/atau ditambah pola makan gue yang amat tidak bisa 4 sehat 5 sempurna, gue jadi sakit. Sebenarnya gue sakit mulai sebelum raker, tapi karena gue panitianya dan ga enak kalo ga ikut, jadi gue tetap ikut raker yang dipuncak itu. Disana gue sempet demam gitu, tapi untung sorenya demamnya turun. Mana katanya ada gosip gue pingsan lagi, masaolooh sejak kapan gue pernah pingsan.. Aneh-aneh aja..
Setelah gue balik dari raker kondisi badan gue malah tambah parah. Kalo jalan gue udah kayak zombienya siput, lama dan lemes banget. Terus ditambah demam yang tak kunjung sembuh. Alhasik gue minta kakak gue jemput ke depok dan ke dokter. Diagnosa awal gue kena DB lagi, eh ternyata pas cek lab kedua gue malah positif kena Tifus..

Tapi gue cukup senang lah dengan gue sakit ini, jadi tau ada juga yang perhatian ama gue. Bahkan pas gue dipuncak, Kabid gue dan beberapa teman sedivisi gue baiiik sekali sama gue. Aku jadi terharu.. hiks hiks..
terus juga gue jadi ga kuliah semingguan. hehehe.. sebenernya agak ga seneng juga sih, jadi banyak tugas terbengkalai, absen jadi terbuang terlalu dini (karena masih awal semester dan deposit absen gue udah mau abis). Terus juga banyak acara bagus dikampus dan gue ga bisa nonton. huhuhu..

Tapi kemudian ada keberuntungan lagi, 2 barang berharga yang tadi gue ceritain telah kembali keharibaan ku. Gue senang sekali... setidaknya gue tidak perlu menabung dari awal untuk membeli kedua barang itu lagi. hehehe..

yah itu lah sedikitnya naik turun yang terjadi diawal tahun ini. Awal tahun aja udah begini, ga kebayang deh gimana tengah sampai akhirnya. Semoga banyak kebaikan yang gue dapet deh dibanding keburukan.. (sepik)

yasudahlah, saya mau tidur dulu. Kan ceritanya masih harus bedrest, hehehe..

Sayonara!!

Senja yang cukup gila

Friday, January 15, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

hai..

saat ini gue sudah tiba dirumah dengan selamat sentausa. Tadi gue dari depok sekitar jam setengah limaan, via kereta, mikrolet, busway, metromini, dan ojek. Sebenarnya rumah gue tidak terlampau jauh dari stasiun tebet, namun karena pertemuan dulu dengan seorang kenalan jadi muter-muter dulu.

Tadi, sebelum naik kereta ada cerita yang cuku seru (setidaknya memalukan bagi gue). Jadi, gue jam 4 lewat berangkat dari kost menuju stasiun UI dengan jalan kaki. Pas gue lagi ada disebuah gang yang mengarah pada stasiun UI gue melihat seongok kereta ekonomi ac yang baru saja datang. Gue tercekat, secara reflek gue lari pontang-panting menuju stasiun dan langung ke loket buat beli tiket. Ketika gue akan menuju kereta, pintu kereta yang otomatis itu menutup. Gue masih dengan lari-lari pun teriak ke kereta biar buka pintunya. Dan untungnya dibuka kembali. Alhamdulillah..

Pokoknya abis dari tebet gue langsung mengarah ke tempat gaulnya seorang sobat SMA gue, tempat tersohor dibilangan Cililitan, PGC. Gue janjian dengan seseorang yang (dengan bodohnya) mau menjadikan gue sebagai narasumber untuk bahan berita disalah satu media massa.
Setelah ngobrol ngalor ngidul (belum wawancara sesungguhnya) akhirnya gue balik. Gue naik metromini 58 dari PGC.
Nah, disinilah gue menemukan sosok seseorang yang menurut gue cukup absurd.

Jadi, pas di perempatan cawang-uki ada sesosok ibu-ibu naik ke metromini. Pertama lihat tampilannya agak takjub juga gue. Dia pakai kerudung bergo (kalo ga salah itu namanya), kacamata hitam ala Ian Kasela, jaket biru, celana baggy jeans, running shoes, sama tas serut hijau bergambar winnie the Pooh. Dan gue rasa dia berumur sekitar 40-50 tahun.
Pada mulanya gue kira dia hanya penumpang biasa. Dan dia duduk disebelah gue (fyi gue duduk dideretan kursi paling belakang yang buat berlima/enam).

Metromini pun terus melaju. Pas sampai didepan apartement Patria dia berdiri. Gue kira dia mau turun, tapi kok ga turun-turun. Dia mengarah ke depan dan mulai berbicara. Gue kurang bisa dengar apa yang dia ucapkan, kayaknya prolog kalo pengamen mau ngamen deh. Dan benar saja, tiba-tiba dia nyanyi "Kisah Kasih disekolah" dengan iringan tepukan tangannya sendiri.

Dia nyanyi itu ga dari awal, secara gue afal geela gethoooh (intonasi ababil*). Dia nyanyi mulai dari "Malu aku malu.. Pada semut meraah..". Nah, seharusnya seusai bait yang itu kan masuk reffrainnya, tapi itu tidak dilakukan oleh ibu tersebut. Dia malah ngulang lagi ke bait yang itu, dan mungkin ada sekitar 5 kali dia ngulang. dan akhirnya dia mungkin jenuh dengan bait itu, dia menyanyikan reffreinnya. Tapi setelah reffnya selesai lagi-lagi dia menyanyikan bait semut merah itu dan diulangi berkali-kali lagi. Oh iya, selama dia menyanyi, iringan tepuk tangan yang ia lakukan amat tidak seirama dengan nyanyiannya.

Menit berikutnya ia mulai berbicara lagi. Sepertinya itu kata-kata perpisahan darinya. Gue (lagi-lagi) kurang mendengar dengan jelas apa yang ibu itu bilang. Ia pun mulai merogoh sesuatu dari sakunya. Gue kira kan bungkus permen bekas atau apa gitu buat narikin uang, namun lagi-lagi gue salah terka. Ternyata ia mengeluarkan dompetnya (yang berbentuk dompel kulit lipat), dan mulai meminta uang kepada penumpang. Ajegilee.. Inovatif abis itu ibu. Dan ia benar-benar menyodorkan dompet kepada seluruh penumpang. Dan satu lagi, dia nyodorin dompetnya sambil ia nyanyi lagu d'massiv yang Jangan Menyerah.

Setelah ia menyodorkan dompetnya satu persatu (yang ternyata cuma seorang yang ngasih uang) ia mulai berbicara entah apa. Tapi, gue dengar sayup-sayup (moga-moga gue salah denger) dia bilang hanya amal yang akan menyelamatkan kita dari kecelakaan. Waah gilaa, ekstrim amat lo buu doain kita kecelakaan.. Tapi mungkin gue salah dengar.
Terus di perempatan Majestyk dia turun. Entah ia mau kemana, mungkin ia mau meneruskan perjuangannya kembali.

Menurut gue sih ibu itu absurd banget, menghibur banget lah untuk melepas penat kala senja. Jarang sekali gue menemukan orang seperti itu,..
Kalau anda beruntung mungkin anda bisa bertemu dengannya..
Berdoa saja..

hehehe..

apalah arti sebuah judul

Thursday, January 14, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: ,

heloo there!

akhirnya gue update lagi setelah sekian lama menunggu timing yang tepat untuk update. Hal ini dikarenakan koneksi jika browsing dari kostan itu naudzubillah nungguinnya, dan saat ini gue sedang meneliti browsing jam berapakah yang koneksinya cepat. Hasilnya? wallahu alam.. karena memang tidak bisa ditebak.

okeey, jika anda bertanya (ngarep ada yang nanya ceritanya) "mengapa saya ada di kostan? bukankah sedang liburan?" begini ceritanya..

Jadi kemaren, tepatnya tertanggal 11 dan 12 januari 2010 gue ikut suatu acara yang diadakan oleh jurusan gue bernama SST (Social Skill Training/Senang Senang Terus). ehm, istilah terakhir setidaknya bukan yang sebenarnya, melainkan istilah yang dicetuskan oleh senior saya dijurusan yang kemudian disebarkan via mouth to mouth (mulut ke mulut).
Acaranya sendiri diadakan di Pusdiklat Depdiknas, Sawangan Depok.

Ngapain aja disana? Jadi kita anak kessos (2009 dan beberapa 2008) dikasih materi gune meningkatkan social skill kita. Diantaranya skill untuk komunikasi, dan lain-lain (lupa). Acaranya cukup seru karena banyak games (atau simulasi) pas materi. Ini bikin kita sejurusan setidaknya lebih mengenal satu sama lain lah, karena jarang banget satu jurusan ngumpul bareng kayak kemaren.

Yang gue suka dari SST ini adalah fasilitas yang diberikan. Gila, gemah ripah lohjinawi gue disana. Tempatnya bagus dan pewe banget, udah kayak hotel. Udah gitu kita disupply makanan yang bergizi baik dan timing yang tepat. Pokoknya sejahtera banget lah.. Dan semua itu.. GRATIS!!! hahaha.. i love doing this! (intonasi ala Farrah Quin di iklan Sunl*ght)
sayang kurang lama, coba semingguan tuh.. ga ngeluarin uang kan gue selama di depok. hehehe... aduh dosen di kessos itu baik-baik sekali ya..

Ada cerita yang cukup menarik untuk diangkat.

Dihari kedua, seharusnya ada olahraga pagi jam 5. Namun ternyata, alam berpihak pada gue (mahasiswi pemalas). Pagi-pagi itu ternyata hujan dan tak ada tempat yang bisa digunakan untuk olahraga. Fyi, Gue sekamar ama Maya, Resna, sama Jo. Si Maya ama Resna kayaknya bangun duluan deh, sebenarnya gue juga udah bangun duluan tapi karena gue terbiasa snoozing alarm yah maklumlah kalo gue tidur lagi. Pokoknya seinget gue si Maya ngasih tau kalo ga jadi ada olahraga pagi dan si Resna mandi pagi buta begitu.

Terus entah mengapa kita sekamar jadi pada tidur lagi semua. Gue tuker posisi kasur ama Jo karena ia malamnya ga bisa tidur karena ranjangnya bergetar. Saat kita semua tengah terlelap, gue dikejutkan oleh sesosok perempuan bernama Ezra yang kaget kalo kita berempat masih pada tidur. Dasar kebo semua, ternyata kita baru bangun jam 7 sementara udah harus ditempat training jam setengah 8. Karena kamar mandi dikamar cuma sebiji (dan Jo yang make duluan) akhirnya Maya dan gue pontang panting mencari kamar mandi ditempat lain. Untungnya gue dapet tumpangan dikamar mandinya Imma.

pokoknya setelah siap-siap dan blablabla kita baru ke ruang makan jam setengah 8 kurang. Dan gue rasa, bukan hanya kita berempat yang seperti itu. Pokoknya akhirnya jadi ngaret bangetlah acaranya. Jangan salahkan kami, salahkan hujan yang membuai kami untuk kembali ke naungan kasur tercinta.

Menarik kah? maaf kalau tidak menarik..

apa lagi ya.. udah dulu deh. Lagi pusing nih ane, kebanyakan tidur dan makan coklat sepertinya. Emang ngaruh? gatau juga..
(maaf jadi bermonolog)

oh iya, besok aku kembali ke jakarta tercinta loh.. doakan aku ya..

sayonara!

bicara soal Pupus

Friday, January 8, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels:

I’m not begging you to love me

I’m not really even asking you

But wouldn’t it be all right

If I cherished the hope in my heart ?

If I yearned to hold your hand

It would only hurt me – not you

If you didn’t notice me

My heart would be aching – not yours

But, if you did notice me,

Or even, by any chance,

Gazed into my eyes

I would try not to tremble

But please,

Don’t ask me not to love you


Hey, puisi yang menarik bukan?
Puisi diatas gue kutip dari buku LIA gue, kalo ga salah di buku intermediate 3 atau 4. Lupa spesifiknya, pokoknya itu lah..
Siapakah yang membuatnya? Mana saya tahu.. buku saya saja sudah hilang ditelan zaman.

Entah mengapa di kelas LIA saat itu sedang membahas masalah percintaan, mulai dari unconditional love, bertepuk sebelah tangan (lupa bahasa inggrisnya), sampai pernikahan yang direncanakan aka dijodohkan (kalo ga salah bahasa inggrisnya rearrange married, tapi kayaknya salah deh)
Gaul ya kursus bahasannya gituan...

Waktu itu hot banget deh dikelas. Murid-murid yang notabenenya masih muda belia yang kata Rhoma Irama sedang dalam masa yang berapi-api tentunya amat tertarik sekali. Yang gue inget, kita disuruh diskusi gitu tentang masalah percintaan. Menarik sekali bukan? Sesuatu yang tidak kita dapatkan secara akademis di sekolah..

Anyway, balik lagi ke puisi diatas. Sedefinisi gue, puisi diatas mengandung ungkapan seseorang yang sedang mengalami Pupus atau bertepuk sebelah tangan cintanya.

Tentu kita pernah menyukai seseorang, namun belum tentu seseorang yang kita sukai mempunyai perasaan yang sama pada kita. Berbagai usaha pun rela kita lakukan demi mendapat perhatian orang yang kita suka. Namun, lagi-lagi belum tentu apa yang kita lakukan disukai olehnya.

Di puisi ini, setidaknya dalam bayangan saya, ada dua oknum. Oknum pertama sebagai yang tertolak kita sebut saja Singkong, dan oknum yang menolak kita sebut sebagai Keju.

Singkong telah menyukai Keju semenjak lama, lama sekali. Kemudian, berbagai usaha pun dilakukan Singkong untuk mendapatkan perhatian Keju. Mulai dari sms, kirim surat-surat cinta, ngelike dan comment status facebook Keju setiap harinya, pinjam alat tulis atau buku catatan, ngasih hadiah-hadiah kecil (seperti mobil Porsche, kalung berlian 43 karat, sampai 17 kebo siap potong), sampai goyang dangdut heboh di club tempat Keju suka nongkrong.

Namun dewi fortuna dan Cupid rupanya sedang kelayaban disaat singkong membutuhkannya. Perhatian yang ia beri bukannya membuat Keju jatuh hati, malah membuatnya menjadi risih akan keberadaan Singkong sampai ia ingin mandi air tanah terus setiap kali bertemu dengan Singkong.

Disini kita tau bahwa Keju tau kalau singkong tau kalo ia suka tahu. Eh, maaf salah. maksudnya kita bisa simpulkan bahwa Keju tau kalo Singkong suka ama dia. Dan karena Keju merasa Singkong bukan tipe dia banget, maka dia ga suka sama dia dan perhatian-perhatian yang singkong berikan. Dan ia pun meminta Singkong untuk jauh-jauh dari dia karena dia ga suka dan ga akan mungkin suka sama Singkong.

Nah, puisi ini mungkin bisa jadi perwakilan dari apa yang Singkong rasakan. campuran rasa sedih, sakit hati, namun penuh harap tertuang menjadi satu.

..................................................

(tiba-tiba buntu)

ya pokoknya gitulah, ini puisi didedikasikan buat para Pupusers (ehm) diseluruh dunia.

Sebegitu sajalah, poinnya? pikir sendiri aja. Gue bingung, tiba-tiba penyakit bloon gue kambuh..

Sayonaraa!!!!

PS: akhir dari kisah singkong dan keju ternyata berakhir bahagia! Karena saat ini kita bisa merasakan nikmatnya Singkong Keju, betul tidak?


IP oh IP

by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: , ,

halo, apa kabar?
kalau saya sedang insomnia.. (siapa yang nanya)

hemm.. okeh sodara sekalian, sekarang gue mau berbicara tentang IP.
Hey, apakah IP itu? yang jelas IP adalah sebuah singkatan. Ya, singkatan dari sebuah kepanjangan. Yang pasti kepanjangan IP bukanlah Inem Pelayan [seksi], IP adalah singkatan dari Indeks Prestasi. IP menunjukan hasil dari studi kita selama kegiatan perkuliahan. Semacam rapor gitulah. (setidaknya ini definisi simpel menurut saya, kalau salah tolong direvisi).

baiklah, lanjut. Mengapa saya mengambil topik ini? Karena IP saat ini menjadi topik yang sedang hangat bak kue cucur baru diangkat di kampus saya. Setelah mengalami peristiwa yang cukup menguras keringat dan air mata juga uang (buat fotocopy, bukan nyogok) pada pertengahan desember lalu, minggu ini (akhirnya) terkuak berapa akumulasi nilai kami. Nilai-nilai tersebut terpampang dengan indahnya di website resmi UI yang memang kapasitasnya untuk mengatur segala hal baik kegiatan sampai administrasi perkuliahan bernama SIAK-NG (Sistem Informasi Akademis Next Generation). Satu yang menjadi pertanyaan, kenapa harus ada Next Geenerationnya ya?
ini nih wujudnya :


Nah, itu dia yang lagi hit dikalangan mahasiswa di kampus saya minggu-minggu ini. Selain pada update fb, twitter, atau jejaring sosial lainnya pasti juga pada update SIAK kemarin. Fakta membuktikan sebagian teman mengeluhkesahkan penampakan daripada nilai mereka yang tak kunjung timbul beberapa waktu lalu. Namun, mulai minggu-minggu ini satu persatu nilai pun menampakan batang hidungnya. Bak tersiram air panas (???) mahasiswa pun sontak mengakses website ini. Dan akhirnya banyak dari mereka yang pada detik ini telah tenang hidupnya karena telah mengetahui berapa IP mereka untuk semester ini.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih (eh bener ga sih?). Berbeda halnya dengan saya. Awalnya saya amatsangattidakpedulisekali atas nilai-nilai itu. Namun seorang teman membuat saya penasaran. Bahkan, saya tak tahu kalau untuk mendapat nilai harus mengisi EdoM (eveluasi dosen oleh mahasiswa) dulu. Dan saya baru tau (lagi-lagi) dari teman.

Yah pokoknya gitulah, nilai-nilai saya juga mulai muncul satu persatu. Hasilnya? RAHASIA PERUSAHAAN! Tapi sampai sekarang masih ada yang belum keluar sih nilainya, makanya saya belum tahu IP saya berapa.

Sepengintaian gue (via jejaring sosial berinisialkan facebook) ternyata banyak dari teman gue yang mendapat hasil yang amat sangat bagus. Huhuhuhu... jadi minder. Bahkan, seorang teman terdekat saya berinisial TD mendapat IP 3,6. Mimpi banget deh gue dapet segitu..

Tapi setidaknya saya harus tetap bersyukur. Pasalnya, ada satu mata kuliah yang awalnya saya ramalkan bahwa saya tidak lulus yaitu Ekonomika dan Pembangunan Sosial (EPS) ternyata malah lulus. Kenapa saya bisa berpikiran seperti itu? pertama karena saya ga ngerti, kedua karena saya suka bolos pelajaran ini (sampai batas maksimal bolos doang sih), dan yang ketiga saya selalu telat pas pelajaran ini. Gatau deh faktor yang ketiga itu ngaruh apa engga, tapi gue akui gue telatnya keterlaluan banget. Dan selalu diulangi setiap minggunya tanpa kapok walau gue udah kena sindir temen gue. Tapi ternyata dosennya, Pak SBA baik hati dan dermawan sekali. Saya mendapat nilai yang amat lumayan lah kalau menurut saya (dengan pertimbangan daripada gak lulus). Semoga Bapak selamat dan bahagia dunia akhirat Pak..

Nah sekarang gue tinggal nunggu 3 nilai lagi keluar, yani MPKT, Hukum, ama PIKS. Sebenarnya kemaren malem tuh nilai MPKT dan Hukum udah ada nilainya, tiba-tiba hilang begitu saja. Yah semoga pas nilainya kembali minimal tidak berubah dari yang kemaren gue lihat. Sukur kalo nambah. Hehehe..


Waduh, ini post nya jadi panjang betul. Maaf ya kalo bacanya pegel. Hehe..

Thanks for reading, Sayonara!!









perdana

by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels:

hello there!

aduh, saya putus asa nih karena belum nemu cara ganti nama URL blog. Makanya gue buat blog baru aja. Tapi kalo mau baca blog yang lama klik disini, walau cuma ada 2 biji pos yang amat tidak penting.

oh iya, terimakasih karena kalian telah sudi mampir kesini dan semoga kalian tidak menyesal membaca blog ini ya.


sayonara!!!