Senja yang cukup gila

Friday, January 15, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

hai..

saat ini gue sudah tiba dirumah dengan selamat sentausa. Tadi gue dari depok sekitar jam setengah limaan, via kereta, mikrolet, busway, metromini, dan ojek. Sebenarnya rumah gue tidak terlampau jauh dari stasiun tebet, namun karena pertemuan dulu dengan seorang kenalan jadi muter-muter dulu.

Tadi, sebelum naik kereta ada cerita yang cuku seru (setidaknya memalukan bagi gue). Jadi, gue jam 4 lewat berangkat dari kost menuju stasiun UI dengan jalan kaki. Pas gue lagi ada disebuah gang yang mengarah pada stasiun UI gue melihat seongok kereta ekonomi ac yang baru saja datang. Gue tercekat, secara reflek gue lari pontang-panting menuju stasiun dan langung ke loket buat beli tiket. Ketika gue akan menuju kereta, pintu kereta yang otomatis itu menutup. Gue masih dengan lari-lari pun teriak ke kereta biar buka pintunya. Dan untungnya dibuka kembali. Alhamdulillah..

Pokoknya abis dari tebet gue langsung mengarah ke tempat gaulnya seorang sobat SMA gue, tempat tersohor dibilangan Cililitan, PGC. Gue janjian dengan seseorang yang (dengan bodohnya) mau menjadikan gue sebagai narasumber untuk bahan berita disalah satu media massa.
Setelah ngobrol ngalor ngidul (belum wawancara sesungguhnya) akhirnya gue balik. Gue naik metromini 58 dari PGC.
Nah, disinilah gue menemukan sosok seseorang yang menurut gue cukup absurd.

Jadi, pas di perempatan cawang-uki ada sesosok ibu-ibu naik ke metromini. Pertama lihat tampilannya agak takjub juga gue. Dia pakai kerudung bergo (kalo ga salah itu namanya), kacamata hitam ala Ian Kasela, jaket biru, celana baggy jeans, running shoes, sama tas serut hijau bergambar winnie the Pooh. Dan gue rasa dia berumur sekitar 40-50 tahun.
Pada mulanya gue kira dia hanya penumpang biasa. Dan dia duduk disebelah gue (fyi gue duduk dideretan kursi paling belakang yang buat berlima/enam).

Metromini pun terus melaju. Pas sampai didepan apartement Patria dia berdiri. Gue kira dia mau turun, tapi kok ga turun-turun. Dia mengarah ke depan dan mulai berbicara. Gue kurang bisa dengar apa yang dia ucapkan, kayaknya prolog kalo pengamen mau ngamen deh. Dan benar saja, tiba-tiba dia nyanyi "Kisah Kasih disekolah" dengan iringan tepukan tangannya sendiri.

Dia nyanyi itu ga dari awal, secara gue afal geela gethoooh (intonasi ababil*). Dia nyanyi mulai dari "Malu aku malu.. Pada semut meraah..". Nah, seharusnya seusai bait yang itu kan masuk reffrainnya, tapi itu tidak dilakukan oleh ibu tersebut. Dia malah ngulang lagi ke bait yang itu, dan mungkin ada sekitar 5 kali dia ngulang. dan akhirnya dia mungkin jenuh dengan bait itu, dia menyanyikan reffreinnya. Tapi setelah reffnya selesai lagi-lagi dia menyanyikan bait semut merah itu dan diulangi berkali-kali lagi. Oh iya, selama dia menyanyi, iringan tepuk tangan yang ia lakukan amat tidak seirama dengan nyanyiannya.

Menit berikutnya ia mulai berbicara lagi. Sepertinya itu kata-kata perpisahan darinya. Gue (lagi-lagi) kurang mendengar dengan jelas apa yang ibu itu bilang. Ia pun mulai merogoh sesuatu dari sakunya. Gue kira kan bungkus permen bekas atau apa gitu buat narikin uang, namun lagi-lagi gue salah terka. Ternyata ia mengeluarkan dompetnya (yang berbentuk dompel kulit lipat), dan mulai meminta uang kepada penumpang. Ajegilee.. Inovatif abis itu ibu. Dan ia benar-benar menyodorkan dompet kepada seluruh penumpang. Dan satu lagi, dia nyodorin dompetnya sambil ia nyanyi lagu d'massiv yang Jangan Menyerah.

Setelah ia menyodorkan dompetnya satu persatu (yang ternyata cuma seorang yang ngasih uang) ia mulai berbicara entah apa. Tapi, gue dengar sayup-sayup (moga-moga gue salah denger) dia bilang hanya amal yang akan menyelamatkan kita dari kecelakaan. Waah gilaa, ekstrim amat lo buu doain kita kecelakaan.. Tapi mungkin gue salah dengar.
Terus di perempatan Majestyk dia turun. Entah ia mau kemana, mungkin ia mau meneruskan perjuangannya kembali.

Menurut gue sih ibu itu absurd banget, menghibur banget lah untuk melepas penat kala senja. Jarang sekali gue menemukan orang seperti itu,..
Kalau anda beruntung mungkin anda bisa bertemu dengannya..
Berdoa saja..

hehehe..

apalah arti sebuah judul

Thursday, January 14, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: ,

heloo there!

akhirnya gue update lagi setelah sekian lama menunggu timing yang tepat untuk update. Hal ini dikarenakan koneksi jika browsing dari kostan itu naudzubillah nungguinnya, dan saat ini gue sedang meneliti browsing jam berapakah yang koneksinya cepat. Hasilnya? wallahu alam.. karena memang tidak bisa ditebak.

okeey, jika anda bertanya (ngarep ada yang nanya ceritanya) "mengapa saya ada di kostan? bukankah sedang liburan?" begini ceritanya..

Jadi kemaren, tepatnya tertanggal 11 dan 12 januari 2010 gue ikut suatu acara yang diadakan oleh jurusan gue bernama SST (Social Skill Training/Senang Senang Terus). ehm, istilah terakhir setidaknya bukan yang sebenarnya, melainkan istilah yang dicetuskan oleh senior saya dijurusan yang kemudian disebarkan via mouth to mouth (mulut ke mulut).
Acaranya sendiri diadakan di Pusdiklat Depdiknas, Sawangan Depok.

Ngapain aja disana? Jadi kita anak kessos (2009 dan beberapa 2008) dikasih materi gune meningkatkan social skill kita. Diantaranya skill untuk komunikasi, dan lain-lain (lupa). Acaranya cukup seru karena banyak games (atau simulasi) pas materi. Ini bikin kita sejurusan setidaknya lebih mengenal satu sama lain lah, karena jarang banget satu jurusan ngumpul bareng kayak kemaren.

Yang gue suka dari SST ini adalah fasilitas yang diberikan. Gila, gemah ripah lohjinawi gue disana. Tempatnya bagus dan pewe banget, udah kayak hotel. Udah gitu kita disupply makanan yang bergizi baik dan timing yang tepat. Pokoknya sejahtera banget lah.. Dan semua itu.. GRATIS!!! hahaha.. i love doing this! (intonasi ala Farrah Quin di iklan Sunl*ght)
sayang kurang lama, coba semingguan tuh.. ga ngeluarin uang kan gue selama di depok. hehehe... aduh dosen di kessos itu baik-baik sekali ya..

Ada cerita yang cukup menarik untuk diangkat.

Dihari kedua, seharusnya ada olahraga pagi jam 5. Namun ternyata, alam berpihak pada gue (mahasiswi pemalas). Pagi-pagi itu ternyata hujan dan tak ada tempat yang bisa digunakan untuk olahraga. Fyi, Gue sekamar ama Maya, Resna, sama Jo. Si Maya ama Resna kayaknya bangun duluan deh, sebenarnya gue juga udah bangun duluan tapi karena gue terbiasa snoozing alarm yah maklumlah kalo gue tidur lagi. Pokoknya seinget gue si Maya ngasih tau kalo ga jadi ada olahraga pagi dan si Resna mandi pagi buta begitu.

Terus entah mengapa kita sekamar jadi pada tidur lagi semua. Gue tuker posisi kasur ama Jo karena ia malamnya ga bisa tidur karena ranjangnya bergetar. Saat kita semua tengah terlelap, gue dikejutkan oleh sesosok perempuan bernama Ezra yang kaget kalo kita berempat masih pada tidur. Dasar kebo semua, ternyata kita baru bangun jam 7 sementara udah harus ditempat training jam setengah 8. Karena kamar mandi dikamar cuma sebiji (dan Jo yang make duluan) akhirnya Maya dan gue pontang panting mencari kamar mandi ditempat lain. Untungnya gue dapet tumpangan dikamar mandinya Imma.

pokoknya setelah siap-siap dan blablabla kita baru ke ruang makan jam setengah 8 kurang. Dan gue rasa, bukan hanya kita berempat yang seperti itu. Pokoknya akhirnya jadi ngaret bangetlah acaranya. Jangan salahkan kami, salahkan hujan yang membuai kami untuk kembali ke naungan kasur tercinta.

Menarik kah? maaf kalau tidak menarik..

apa lagi ya.. udah dulu deh. Lagi pusing nih ane, kebanyakan tidur dan makan coklat sepertinya. Emang ngaruh? gatau juga..
(maaf jadi bermonolog)

oh iya, besok aku kembali ke jakarta tercinta loh.. doakan aku ya..

sayonara!

bicara soal Pupus

Friday, January 8, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels:

I’m not begging you to love me

I’m not really even asking you

But wouldn’t it be all right

If I cherished the hope in my heart ?

If I yearned to hold your hand

It would only hurt me – not you

If you didn’t notice me

My heart would be aching – not yours

But, if you did notice me,

Or even, by any chance,

Gazed into my eyes

I would try not to tremble

But please,

Don’t ask me not to love you


Hey, puisi yang menarik bukan?
Puisi diatas gue kutip dari buku LIA gue, kalo ga salah di buku intermediate 3 atau 4. Lupa spesifiknya, pokoknya itu lah..
Siapakah yang membuatnya? Mana saya tahu.. buku saya saja sudah hilang ditelan zaman.

Entah mengapa di kelas LIA saat itu sedang membahas masalah percintaan, mulai dari unconditional love, bertepuk sebelah tangan (lupa bahasa inggrisnya), sampai pernikahan yang direncanakan aka dijodohkan (kalo ga salah bahasa inggrisnya rearrange married, tapi kayaknya salah deh)
Gaul ya kursus bahasannya gituan...

Waktu itu hot banget deh dikelas. Murid-murid yang notabenenya masih muda belia yang kata Rhoma Irama sedang dalam masa yang berapi-api tentunya amat tertarik sekali. Yang gue inget, kita disuruh diskusi gitu tentang masalah percintaan. Menarik sekali bukan? Sesuatu yang tidak kita dapatkan secara akademis di sekolah..

Anyway, balik lagi ke puisi diatas. Sedefinisi gue, puisi diatas mengandung ungkapan seseorang yang sedang mengalami Pupus atau bertepuk sebelah tangan cintanya.

Tentu kita pernah menyukai seseorang, namun belum tentu seseorang yang kita sukai mempunyai perasaan yang sama pada kita. Berbagai usaha pun rela kita lakukan demi mendapat perhatian orang yang kita suka. Namun, lagi-lagi belum tentu apa yang kita lakukan disukai olehnya.

Di puisi ini, setidaknya dalam bayangan saya, ada dua oknum. Oknum pertama sebagai yang tertolak kita sebut saja Singkong, dan oknum yang menolak kita sebut sebagai Keju.

Singkong telah menyukai Keju semenjak lama, lama sekali. Kemudian, berbagai usaha pun dilakukan Singkong untuk mendapatkan perhatian Keju. Mulai dari sms, kirim surat-surat cinta, ngelike dan comment status facebook Keju setiap harinya, pinjam alat tulis atau buku catatan, ngasih hadiah-hadiah kecil (seperti mobil Porsche, kalung berlian 43 karat, sampai 17 kebo siap potong), sampai goyang dangdut heboh di club tempat Keju suka nongkrong.

Namun dewi fortuna dan Cupid rupanya sedang kelayaban disaat singkong membutuhkannya. Perhatian yang ia beri bukannya membuat Keju jatuh hati, malah membuatnya menjadi risih akan keberadaan Singkong sampai ia ingin mandi air tanah terus setiap kali bertemu dengan Singkong.

Disini kita tau bahwa Keju tau kalau singkong tau kalo ia suka tahu. Eh, maaf salah. maksudnya kita bisa simpulkan bahwa Keju tau kalo Singkong suka ama dia. Dan karena Keju merasa Singkong bukan tipe dia banget, maka dia ga suka sama dia dan perhatian-perhatian yang singkong berikan. Dan ia pun meminta Singkong untuk jauh-jauh dari dia karena dia ga suka dan ga akan mungkin suka sama Singkong.

Nah, puisi ini mungkin bisa jadi perwakilan dari apa yang Singkong rasakan. campuran rasa sedih, sakit hati, namun penuh harap tertuang menjadi satu.

..................................................

(tiba-tiba buntu)

ya pokoknya gitulah, ini puisi didedikasikan buat para Pupusers (ehm) diseluruh dunia.

Sebegitu sajalah, poinnya? pikir sendiri aja. Gue bingung, tiba-tiba penyakit bloon gue kambuh..

Sayonaraa!!!!

PS: akhir dari kisah singkong dan keju ternyata berakhir bahagia! Karena saat ini kita bisa merasakan nikmatnya Singkong Keju, betul tidak?


IP oh IP

by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: , ,

halo, apa kabar?
kalau saya sedang insomnia.. (siapa yang nanya)

hemm.. okeh sodara sekalian, sekarang gue mau berbicara tentang IP.
Hey, apakah IP itu? yang jelas IP adalah sebuah singkatan. Ya, singkatan dari sebuah kepanjangan. Yang pasti kepanjangan IP bukanlah Inem Pelayan [seksi], IP adalah singkatan dari Indeks Prestasi. IP menunjukan hasil dari studi kita selama kegiatan perkuliahan. Semacam rapor gitulah. (setidaknya ini definisi simpel menurut saya, kalau salah tolong direvisi).

baiklah, lanjut. Mengapa saya mengambil topik ini? Karena IP saat ini menjadi topik yang sedang hangat bak kue cucur baru diangkat di kampus saya. Setelah mengalami peristiwa yang cukup menguras keringat dan air mata juga uang (buat fotocopy, bukan nyogok) pada pertengahan desember lalu, minggu ini (akhirnya) terkuak berapa akumulasi nilai kami. Nilai-nilai tersebut terpampang dengan indahnya di website resmi UI yang memang kapasitasnya untuk mengatur segala hal baik kegiatan sampai administrasi perkuliahan bernama SIAK-NG (Sistem Informasi Akademis Next Generation). Satu yang menjadi pertanyaan, kenapa harus ada Next Geenerationnya ya?
ini nih wujudnya :


Nah, itu dia yang lagi hit dikalangan mahasiswa di kampus saya minggu-minggu ini. Selain pada update fb, twitter, atau jejaring sosial lainnya pasti juga pada update SIAK kemarin. Fakta membuktikan sebagian teman mengeluhkesahkan penampakan daripada nilai mereka yang tak kunjung timbul beberapa waktu lalu. Namun, mulai minggu-minggu ini satu persatu nilai pun menampakan batang hidungnya. Bak tersiram air panas (???) mahasiswa pun sontak mengakses website ini. Dan akhirnya banyak dari mereka yang pada detik ini telah tenang hidupnya karena telah mengetahui berapa IP mereka untuk semester ini.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih (eh bener ga sih?). Berbeda halnya dengan saya. Awalnya saya amatsangattidakpedulisekali atas nilai-nilai itu. Namun seorang teman membuat saya penasaran. Bahkan, saya tak tahu kalau untuk mendapat nilai harus mengisi EdoM (eveluasi dosen oleh mahasiswa) dulu. Dan saya baru tau (lagi-lagi) dari teman.

Yah pokoknya gitulah, nilai-nilai saya juga mulai muncul satu persatu. Hasilnya? RAHASIA PERUSAHAAN! Tapi sampai sekarang masih ada yang belum keluar sih nilainya, makanya saya belum tahu IP saya berapa.

Sepengintaian gue (via jejaring sosial berinisialkan facebook) ternyata banyak dari teman gue yang mendapat hasil yang amat sangat bagus. Huhuhuhu... jadi minder. Bahkan, seorang teman terdekat saya berinisial TD mendapat IP 3,6. Mimpi banget deh gue dapet segitu..

Tapi setidaknya saya harus tetap bersyukur. Pasalnya, ada satu mata kuliah yang awalnya saya ramalkan bahwa saya tidak lulus yaitu Ekonomika dan Pembangunan Sosial (EPS) ternyata malah lulus. Kenapa saya bisa berpikiran seperti itu? pertama karena saya ga ngerti, kedua karena saya suka bolos pelajaran ini (sampai batas maksimal bolos doang sih), dan yang ketiga saya selalu telat pas pelajaran ini. Gatau deh faktor yang ketiga itu ngaruh apa engga, tapi gue akui gue telatnya keterlaluan banget. Dan selalu diulangi setiap minggunya tanpa kapok walau gue udah kena sindir temen gue. Tapi ternyata dosennya, Pak SBA baik hati dan dermawan sekali. Saya mendapat nilai yang amat lumayan lah kalau menurut saya (dengan pertimbangan daripada gak lulus). Semoga Bapak selamat dan bahagia dunia akhirat Pak..

Nah sekarang gue tinggal nunggu 3 nilai lagi keluar, yani MPKT, Hukum, ama PIKS. Sebenarnya kemaren malem tuh nilai MPKT dan Hukum udah ada nilainya, tiba-tiba hilang begitu saja. Yah semoga pas nilainya kembali minimal tidak berubah dari yang kemaren gue lihat. Sukur kalo nambah. Hehehe..


Waduh, ini post nya jadi panjang betul. Maaf ya kalo bacanya pegel. Hehe..

Thanks for reading, Sayonara!!









perdana

by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels:

hello there!

aduh, saya putus asa nih karena belum nemu cara ganti nama URL blog. Makanya gue buat blog baru aja. Tapi kalo mau baca blog yang lama klik disini, walau cuma ada 2 biji pos yang amat tidak penting.

oh iya, terimakasih karena kalian telah sudi mampir kesini dan semoga kalian tidak menyesal membaca blog ini ya.


sayonara!!!