dear my bestfriend(s)

Sunday, December 5, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

hello my friend(s), it's been a long time ago since we've ever met

now, i just wanna say how much i miss you

as you know, i consider you all more than a family.

i feel glad when i met you all, cause it would bring me to life again.. its like my dead soul waken up again and bring me to the joy which i rarely feel nowadays.

but i feel sad when we have to go back home, because it means i have to face the reality again, which full of sadness and loneliness. but behind it, i always happy to see you happy with your own life, to listen your happiest (even saddest story), and everything.

thanks for bring me to life again, and good luck with your life too.. hope we could live happily ever after

with love,
danty

you lost me

Sunday, November 21, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

I am done, smoking gun
We've lost it all, the love is gone
She has won, now it's no fun
We've lost it all, the love is gone

And we had magic
And this is tragic
You couldn't keep your hands to yourself

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

And we tried, oh how we cried
We lost ourselves, the love has died
And though we tried you can't deny
We're left as shells, we lost the fight

And we had magic
And this is tragic
You couldn't keep your hands to yourself

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

Now I know you're sorry and we were sweet
But you chose lust when you deceived me
And you'll regret it, but it's too late
How can I ever trust you again?

I feel like our world's been infected
And somehow you left me neglected
We've found our lives been changed
Babe, you lost me

You Lost Me,
a song by Christina Aguilera


sepeninggal kisah lalu

Monday, November 8, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

tiba-tiba saya menemukan ini, satu-satunya tulisan, atau puisi, atau apalah yang menggambarkan keadaan saya dan dirinya waktu itu. setidaknya menurut perspektif saya.

semoga dia bisa melihat, dan bisa menilai mengenai apa yang pernah saya rasakan terhadap "kami" waktu itu

here it goes..

23 Juli 2010, 11:47 PM

Tengah malam,
Begitu berarti, setidaknya bagi kita. Bagi ku, dan mudah-mudahan kamu.

Tengah malam, waktu dimana kita saling cerita, saling menunggu suara bagiku, dan getar bagimu dari perangkat seluler kita. Waktu dimana hanya tersisa kita berdua didunia kita, tanpa terlibat orang lain, dan tanpa perlu mereka tahu.

Tengah malam, sebuah waktu dimana setiap detik terasa begitu cepat. Memunculkan sebuah hasrat, dan sebuah rutinitas yang makin lama kian rakus untuk dipenuhi.

Tengah malam, waktu dimana kita seolah berperan sebagai dua insan saling mengasihi, dan kita merasa nyaman akan hal itu.
Seolah-olah itu terjadi pada sepanjang waktu.

Tengah malam, memungkinkan kita berpura-pura satu sama lain, menyembunyikan masing-masing rasa didalam diri. Entah rasa apa itu, dan entah apa tujuan dari persembunyian ini.

Padahal kita tahu, tengah malam adalah waktu dimana kita tak perlu memakai topeng, karena toh kita tak butuh peri untuk mengubah kita menjadi rupawan sebelum tengah malam. Kita tahu aku adalah upik abu, dan kamu bukanlah pangeran yang dinanti setiap putri.

Dan kita tak perlu melakukan adegan kehilangan sepatu dan sayembara untuk kembali bertemu, karena kita sudah punya tengah malam. Dunia kita.

***

tulisan ini mengingatkan saya akan detik-detik yang telah saya habiskan bersamanya, dari awal hingga saat ini. saya tidak munafik bahwa sampai saat ini saya pun masih peduli terhadapnya. walau bukan kapasitas saya lagi untuk memerdulikan atau diperdulikan olehnya.

yah, apa boleh buat. dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan. dan penyesalan pasti datang belakangan.

setidaknya pernah ada cerita tentang kami. dan mungkin akan ada lagi diwaktu mendatang, bisa juga tidak.

buat dia,
maaf dan terima kasih atas apa yang pernah terjadi. satu hal, saya tidak pernah berbohong atas apa yang saya rasakan. walaupun sampai saat ini saya tidak kunjung yakin atas apa yang kamu pernah rasakan dan katakan terhadap saya dulu, saya tidak memmungkiri bahwa kamu adalah sosok yang penting bagi kehidupan saya, dulu.

maaf jika saya sulit untuk melupakan semuanya dan bertingkah seolah-olah tidak pernah ada cerita diantara kita. tapi setidaknya saya sudah berusaha semampu saya, meminimalisir dan terus menekan ego saya saat berhadapan denganmu.

semoga kamu bahagia dengannya :)

now

Wednesday, October 13, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

i just want to..




but i can't

. . . . .

by Danty Soebandrijo | 0 comments |

halo.. saya kembali lagi

dan saat ini saya sedang....

curahan hati mahasiswi depresi

Monday, February 22, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments | Labels: , ,

Hey folks..
Apa kabar? Semoga anda tidak sedang lapar karena kalau lapar… makanlah.
Oke daripada saya semakin tidak jelas kali ini saya Cuma mau berbagi keluh kesah. Keluh kesah mengenai pilihan hidup (ehm..) yang telah saya pilih.

Jadi begini saudara saudara, setahun yang lalu, tepatnya tahun 2009, saya yang notabenenya masih berstatus anak SMA kelas 3 kebingungan untuk menentukan pilihan dimana tempat yang pas untuk melanjutkan pendidikan saya. Sebenarnya saya sudah punya tujuan, saya amat sangat banget ingin sekalikuliah di FSRD ITB. Itu bisa diilang cita-cita saya semenjak kelas 1 SMA. Namun, apa perihal yang menyebabkan saya tidak jadi –bahkan ikut tes pun tidak- kuliah di ITB? Ini dikarenakan pengaruh dari keluarga saya bahwasanya saya tidak boleh kuliah diluar Jakarta. Kalopun kepepet, Cuma boleh di Yogyakarta karena disana banyak handai taulan. Yah, apa dikata.. bisa dibilang sebenarnya saya cukup terobsesi untuk masuk sana. Namun apa daya, ingin memeluk gunung tapi tanganku bunting. Beli formulirnya aja kaga boleh.. sedih memang. Walaupun sebenarnya pada USM ITB kedua kakak gue yang pertama membolehkan gue untuk ikut, namun kakak gue yang kedua lagi-lagi melarang gue dan mempengaruhi gue untuk tidak kuliah di Bandung. Emang kesannya GR banget sih, belom juga tes udah diwanti-wanti gitu. Yah, dan akhirnya aku menyerah pada argumen yang diberikan kakak kedua gue.

Selang waktu berganti, gue masih bingung. Saat teman-teman gue sudah tau dimana ia bakal kuliah nanti, gue belum terpikirkan sama sekali. Sebenarnya ada beberapa kandidat, namun itu buat formalitas saja. Mayoritas teman-teman gue pada mau masuk UI, gue pun ikut ingin masuk UI. Biar gaya aja, ngikut trend. Gitu pikir gue dulu. Lumayan buat pajangan, kan kuning-kuning mentereng gitu.. Nah, gue dengan ngasalnya pun (sedikit) berniat untuk berjuang masuk sana. Namun keberuntungan masih berpihak pada gue saat itu, gue berkali-kali ga diterima di UI. 2 kali tes untuk masuk sana (simak sama UMB) gagal gue tembus. Begitu pun rencana kuliah gue di Jogja jadi batal gara-gara ajian gue pas tes UGM kurang.

Disini, gue dirundung kecemasan. Disaat teman-teman gue sudah mendapatkan tempat kuliah, baik itu dari PMDK, simak, utul, UMB, USM ITB, dll gue tak kunjung dapat universitas. Yasudah, disitu gue mulai berpikir untuk menilik universitas non negeri. Toh dulu gue punya moto, I won’t dying for state university. Gue ga bakal berjuang secara total untuk yang emang ga gue sukai, karena emang pada dasarnya gue ikut ujian masuk PTN itu buat formalitas aja. Jujur, dari semua jurusan PTN yang gue daftar ga ada yang benar-benar jadi minat gue. Wajar kalo lo bilang gue bego, geblek, mubazir, dll.

Balik lagi, gue udah mulai mencari universitas swasta. Tekad gue, kalo gue kuliah di swasta gue mau ambil jurusan yang menadi minat gue, bukan kayak yang gue terapkan ketika daftar universitas negeri. Dan setelah pencarian yang cukup masak, gue memilih IKJ sebagai harapan gue satu-satunya. Ya, gue Cuma daftar IKJ. Gue amat sangat berharap sekali bisa masuk sana, karena bisa dibilang ini emang yang gue mau. Dan untungnya, gue keterima disana. Dan gue seneng banget karena jalan menuju cita-cita gue terbuka (untuk saat itu).

Namun, ternyata sepertinya jalan gue belum waktunya disitu. Sebelum gue tes IKJ, gue mencoba peruntungan terakhir gue di PTN. Gue daftar SNMPTN, gue udah beli formulirnya dan udah diisi juga. Pokoknya tinggal tes aja. Awalnya, gue (yang saat itu udah diterima jadi mahasiswi di IKJ) ga mau ikut tes. Ngapain, toh yang gue mau udah gue dapet. Namun, lagi-lagi gue dipengaruhi kakak gue. Dan akhirnya gue jalan ke tempat tesnya.

Sebenarnya gue di IKJ itu udah beres urusan administratifnya, tinggal masuk aja lah. Namun, selang beberapa waktu setelah tes SNMPTN, ternyata gue keterima di UI. Yah bisa dibilang gue seneng, akhirnya ada juga PTN yang mau nampung gue. Tapi Cuma sebatas itu aja. Sebenarnya gue mau ngelepas, tapi karena pengaruh dan tekanan dari beberapa pihak akhirnya gue secara terpaksa ngambil kuliah di UI yang bahkan gue ga tau apa-apa tentang jurusan yang gue pilih itu. Sedih? Banget.. Bahkan sampai sekarang gue masih menyesal atas pilihan gue. Kenapa?

Karena gue ga kunjung menemukan ketertarikan disini (jurusan gue). Bukan salah jurusannya atau siapa, ini murni kesalahan gue. Gue dulu ga mencoba berjuang seara total untuk perjuangin apa yang gue mau. Gue cenderung mengalah untuk kemauan orang lain, yang bahkan mereka bilang (secara ga langsung) bahwa gue belum mampu milih mana yang baik buat gue dan mana yang buruk. Dan gue manut-manut aja pada saat itu, padahal ini amat bertentangan sekali sama gue.

Dampaknya? Gue jadi ga punya semangat buat kuliah. Kalo ga ada jatah bolos, bisa-bisa bolos tiap hari kali gue. Gue juga jadi ga punya semangat kompetitif, ngerjain tugas seadanya, ga berusaha sama sekali untuk dapat nilai dan ilmu, bahkan gue sama sekali ga belajar untuk UTS ama UAS. Yah pokoknya gue bego banget deh kalo udah kuliah. Disini gue kacau banget, gue lebih suka ikut kegiatan kampus dibanding kuliah itu sendiri. Gue ga terlalu peduli ama nilai-nilai gue, bahkan gue ga tau mau kemana gue abis ini. Bisa dibilang gue kehilangan arah disini. Gue juga jadi menarik diri dari orang-orang dikampus, jadi agak anti sosial gitu lah walaupun ga parah kadarnya.

Semua ini karena gue kecewa atas pilihan gue sendiri, bisa dibilang gue marah ama keadaan. Kalau waktu bisa diulang, gue akan milih apa yang emang gue inginkan, bukan apa yang seharusnya gue lakukan. Karena ini, jujur, menyiksa sekali.
Gue iri sama orang-orang yang bisa kuliah sesuai dengan minatnya, dapet ip yang tinggi, rajin kuliah, dan dia bisa menjadi apa yang dia mau. Sedangkan gue, bisa dibilang semakin menjauh dari cita-cita gue. Tapi untuk meneruskan cita-cita gue sekarang pun rasanya gue ga mampu. Bahkan gue udah jarang gambar, dan mungkin bisa dibilang kemampuan gue (walaupun ga jago-jago amat) jadi ikut terkubur juga. Jadi sekarang gue benar-benar ga tau apa yang harus gue lakukan kedepannnya, karena gue benar-benar kehilangan arah.

Dan sekali lagi, gue akui, ini semua murni kesalahan gue..
memang kesannya gue childish sekali, menyalahkan keadaan. Amat sangat tidak bijak. Namun, memang gue ternyata belum sedewasa itu. Gue belum bisa perjuangin apa yang gue mau, dan ujung-ujungnya gue nurut ama kemauan orang lain yang bahkan kedepannya mereka akan melepas gue begitu aja.

i feel like i'm totally a looser now

this is how i disappear

Monday, February 15, 2010by Danty Soebandrijo | 0 comments |

halo segenap handai taulan! apa kabarnya? semoga anda disana baik-baik saja..

well, setelah sekian lama akhirnya gue memutuskan untuk kembali menorehkan sesuatu di blog tak berguna ini..

"Kemana aja lo dan?", anggaplah ada yang nanya begitu..
Jadi begini, kurang lebih sebulanan ini gue sedang dirundung masalah yang tiada habisnya. Bukan masalah juga sih, mau bilang kesibukan juga bukan. Apa ya kata yang tepat... Aha! kita sebut saja sebagai "Hal" yang tiada habisnya.. Maaf kalau semakin melenceng

Sebulanan ini, terhitung sejak terakhir kali gue ngepost tulisan yang terakhir gue sedang mendapat pelajaran-pelajaran hidup (alah..). Istilahnya, gue mengalami ups and down in a very short time.

dimulai dari minggu ke 3 januari, gue mendapat pelajaran mengenai sesuatu yang ..............
pokoknya berharga lah bagi kehidupan gue di masa yang akan datang. Dan semoga hal ini ga terulang lagi. Maaf ya ga bisa cerita, terlalu umum kalau disini. Disini, gue (hampir) kehilangan 2 buah barang gue yang berharga dan bersejarah.. Sempat sedih juga, tapi biarin lah..

Namun kemudian, keberuntungan menghinggapiku dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama, gue dapet access card 2010 New Day. Wah, daku gegap gempita gembira bahagia sekali bisa dapet access cardnya, secara acaranya GRATIS dan guest starnya ciamik-ciamik. Kerenlah pokoknya itu acara. Gue dateng bersama Resti, ya hanya kami berdua. Sepertinya dia pengganti Bejat dalam partner gue mendatangi gig-gig musik, selama Bejat menimba ilmu di Oslo.
Anyway, lanjut ke keberuntungan kedua. Gue diterima jadi anggota BEM FISIP UI 2010. Gue ditempatkan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai staf dan diamanatkan untuk menjadi SDMnya SDM. Bingung? Tanya galileo..

Namun, kesialan kembali melanda diriku ini. Jadi, entah karena kecapekan dan/atau ditambah pola makan gue yang amat tidak bisa 4 sehat 5 sempurna, gue jadi sakit. Sebenarnya gue sakit mulai sebelum raker, tapi karena gue panitianya dan ga enak kalo ga ikut, jadi gue tetap ikut raker yang dipuncak itu. Disana gue sempet demam gitu, tapi untung sorenya demamnya turun. Mana katanya ada gosip gue pingsan lagi, masaolooh sejak kapan gue pernah pingsan.. Aneh-aneh aja..
Setelah gue balik dari raker kondisi badan gue malah tambah parah. Kalo jalan gue udah kayak zombienya siput, lama dan lemes banget. Terus ditambah demam yang tak kunjung sembuh. Alhasik gue minta kakak gue jemput ke depok dan ke dokter. Diagnosa awal gue kena DB lagi, eh ternyata pas cek lab kedua gue malah positif kena Tifus..

Tapi gue cukup senang lah dengan gue sakit ini, jadi tau ada juga yang perhatian ama gue. Bahkan pas gue dipuncak, Kabid gue dan beberapa teman sedivisi gue baiiik sekali sama gue. Aku jadi terharu.. hiks hiks..
terus juga gue jadi ga kuliah semingguan. hehehe.. sebenernya agak ga seneng juga sih, jadi banyak tugas terbengkalai, absen jadi terbuang terlalu dini (karena masih awal semester dan deposit absen gue udah mau abis). Terus juga banyak acara bagus dikampus dan gue ga bisa nonton. huhuhu..

Tapi kemudian ada keberuntungan lagi, 2 barang berharga yang tadi gue ceritain telah kembali keharibaan ku. Gue senang sekali... setidaknya gue tidak perlu menabung dari awal untuk membeli kedua barang itu lagi. hehehe..

yah itu lah sedikitnya naik turun yang terjadi diawal tahun ini. Awal tahun aja udah begini, ga kebayang deh gimana tengah sampai akhirnya. Semoga banyak kebaikan yang gue dapet deh dibanding keburukan.. (sepik)

yasudahlah, saya mau tidur dulu. Kan ceritanya masih harus bedrest, hehehe..

Sayonara!!